When In Iceland

Siang itu, di tengah hiruk pikuk aktivitas bandara Schipol, gue duduk menunggu kedatangan seorang teman. Entah sudah berapa purnama kami tidak berjumpa, dan akhirnya kami dipertemukan kembali melalui perjalanan ini. Dan yaa, kami sedang dalam perjalanan menuju salah satu tempat impian – Iceland !! Dan maskapai yang kami gunakan ke Iceland namanya WowAir (low cost airlines). Baru pernah dengar kan? Sama !  Design pesawatnya berwarna serba ungu, memang WOW sih jadinya *ehehehe..

Dalam perjalanan kami bertemu dengan seorang traveler dari Kanada. Temen gue nyebut dia “mas ganteng” *mank ganteng sih. Dia bercerita mengenai trip selama sebulan ke Asia dan Eropa. Seru deh dengernya dan saat itu dia sedang menuju ke New York dan akan balik ke Kanada. Diam2 gue membayangkan gimana serunya kalau bisa seperti doi. Travel a lot, gain many experiences, learn other culture. Impian gue banget !

Dan akhirnya kami tiba di Iceland ! Wuhuuu!! Rasanya senang banget dan ga percaya akhirnya bisa menginjakkan kaki disana. Tanpa pikir panjang  kami langsung menuju ke tempat car rental mengingat daylight pada winter season itu hanya sekitar 5-6 jam sehari. FYI di bandara ada 3 car rental yaitu Avis Budget, Hertz dan Sixt. Kalau gue sih pakai Avis Budget, soalnya ada kupon diskon *anak diskonan… Sebenarnya banyak car rental di Iceland, tapi kadang dikenakan biaya tambahan jika pickup di airport.

Lalu menujulah kami ke destinasi pertama – Blue Lagoon. Tempat berendam geothermal spa. Sesampainya disana, ternyata harus book by online dan sudah fully booked sampai jam 6 (yang mau kesini perlu book jauh-jauh hari ya, jangan kaya gue). Akhirnya kami book jam 7 malam, rada sedih sih karena ga bisa lihat indahnya warna biru di tempat itu. Tapi rasa sedih itu terbayar ketika kami perlahan masuk ke air yang hangat di tengah udara yang dingin. Rasanya ingin berlama-lama disana.

dsc05663dsc05673dsc05669

Setelah puas bermain dan berendam, kami bergegas menuju ke kota Selfoss untuk bermalam di Selfoss Hostel (harga dan budget akan gue kutip di bagian paling bawah ya). Perjalanan malam itu lumayan bikin deg-deg an sih. Gimana engga, coba bayangin naik mobil di negeri orang, jalanan sepi, ga ada lampu jalan yang menerangi, kondisi cuaca juga lagi kabut tebal. Jadi jarak pandang gue pendek banget dan cuma bisa mengandalkan doa kepada Tuhan YME *ehh.. Ngandelin liat marka jalan deh. Dan yang ga kalah seru, tiba-tiba ada bunyi toet toett *bukan om telolet om.. Ternyata ada warning bahwa ada pressure ban yang kurang! Dan waktu itu ada sebuah mobil di belakang gue ngedim-ngedim, gue ga tau doi mau ngapain. Apa mungkin ada daleman yang kami jemur di belakang mobil keliatan sama doi?? Entah, hanya doi dan Tuhan yang tahu. Dan semuanya itu bikin tambah parno.

Tapi akhirnya kami berhasil melalui itu semua berkat aura ketenangan temen gue yang ga takut apa-apa, jadi gue ikutan tenang (gue banyak belajar dari doi, thanks !) dan kami sampai tanpa kekurangan sesuatu apapun. Kurang deh, kurang makan !! Abis berendem kami belum dinner soalnya. Nah perlu kalian ingat kalau ke Iceland, apalagi di kota kecil hanya ada sedikit tempat makan yang masih buka kalau malam. Kalau kata penjaga hostel : “This is Iceland!” – tetiba gue keinget adegan Vin Diesel di Fast and Furious sewaktu ngomong “This is Brazil!” *ga penting..

dsc05701dsc05710

Pagi harinya kami breakfast INDOMIE. Yeayy! Ini salah satu yang kudu kalian bawa, Indomie saved my life *lebayyy.. Kami berangkat jam 9 pagi untuk menuju kota Vik, itu aja masih gelap gulita. Karena sunrise nya masih jam 10.43. Destinasi selanjutnya adalah Seljalandsfoss Waterfall. Waterfall ini cakepnya bukan main, kalian akan dapat melihat waterfall ini dari jalan raya. Entah berapa kali gue bergumam mengagumi keindahan sang waterfall.

dsc05728dsc05750dsc05764dsc05765

Ada satu lagi waterfall cakep sewaktu perjalanan ke kota Vik. Namanya Skogafoss Waterfall. Ga kalah megah dengan Seljalandsfoss Waterfall sebelumnya. Di Skogafoss kita bisa naik dan melihat keindahannya dari puncak. Lumayan membuat ngos-ngos sih, tapi setibanya di puncak kalian bisa melihat derasnya air yang mengalir, burung-burung terbang di sekitarnya dan bisa melihat daratan Iceland yang luas loh.

dsc05770dsc05773dsc05792Processed with VSCO with c1 preset

Setelah puas berfoto ria dan mengagumi keindahan para waterfall, tibalah kami di Sólheimasandur Plane Crash. Jadi dahulu kala ada pesawat mendarat darurat di pantai ini, untungnya semua penumpang selamat dan menjadi situs pariwisata sampai sekarang. Tempat ini bakal keliatan dari jalan *gerbang depannya aja. Dulu, mobil diperkenankan untuk masuk sampai ke tempat airplane crashnya, tapi nowadays sudah ga boleh. Alhasil kami harus jalan kaki ke dalam sejauh 4km, iyakk jadi total bolak balik 8km. Sanggup kah kalian? Sesampainya di tempat itu, gue ga habis pikir, ada magic apa sih ni di Iceland masa bangkai pesawat aja cakep, keterlaluann! Dan banyak orang, jadi kami harus silih berganti foto disana, apalagi yang mau naik ke atap pesawatnya kaya temen gue ini.

dsc05802dsc05864dsc05854

Next destination is Vik Hostel in Vik City. Ini kota favorit gue selama di Iceland. Karena kota kecil ini berada di daerah pegunungan, cakep banget tapiiii sepii.. Sebelum ke hostel, kami sempat nemu satu pantai dan ternyata darisitu kami bisa melihat pilar-pilar dari Reynisfjara Beach. Malamnya kami sempat ingin berburu Aurora dan parkir di depan gereja di atas bukit. Tapi kami malah ketiduran selama hampir 2 jam *kecapean ni yee.. Alhasil ga dapat Aurora dehh T_T.

dsc05905dsc05893dsc05888dsc05896

Keesokan paginya kami menuju ke Jokulsarlon Glacier Lagoon. Tapi sebelum kesana, kami berhenti dulu di Diamond Beach. Pantai pasir hitam dimana banyak es dari glacier berhamburan disana. Dan saat itu, cuaca sedang tidak bersahabat, sedang hujan ! Tapi dengan angkuhnya kami menghiraukan hujan tersebut karena ingin bermain dan melihat es-es tersebut dari dekat. Aduh, amazing deh es nya. Pengen bawa pulang buat oleh-oleh, tapi pasti bakal uda cair. Huhu..

dsc05926dsc05930dsc05951

Lalu dengan segera kami menuju ke Jokulsarlon Glacier Lagoon yang letaknya tak jauh dari Diamond Beach. Dan ketika kami menyebrang jembatan dan menengok ke arah sebelah kiri terlihatlah gundukan es raksasa berwarna putih dan biru. Entah berapa kali sumpah serapah keluar dari mulut gue, saking takjubnya dan ga bisa berkata-kata. Gue udah ga sabar untuk mengabadikan momen disana dan melihat dari dekat Glacier tersebut.

Dan ketika itu kami juga ditemani oleh cuaca yang galau. Kadang hujan gerimis, kadang hujan lumayan, kadang berhenti. Tetapi situasi itu tak menciutkan niat kami, dan lagi-lagi dengan angkuhnya kami menghiraukan cuaca tersebut dan malahan sampai melepas jaket dingin agar mendapat foto yang bagus. Dan ada suatu waktu teman gue itu, kakinya kecemplung sewaktu mau foto. Mau ketawa kasian, ga ketawa nahan sakit perut. Dingin banget itu pasti! Hahahaha..

dsc05988dsc06052dsc06056dsc06152

Ini adalah jarak terjauh dari perjalanan kami. Karena terbatasnya waktu kami harus segera berangkat menuju Reykjavik City untuk bermalam karena kami sudah harus pulang keesokan paginya *sedihhh. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang cantik yaitu gunung, daratan aneh berwarna hijau, jembatan yang berkabut, dsb. Semuanya itu menjadi pengalaman tak terlupakan. Oh iya, mau mengingatkan untuk yang mau roadtrip kesini, cuaca di Iceland itu extreme, gampang berubahnya. Jadi kalian harus siap dengan segala kemungkinan ya dan harus selalu hati-hati dalam mengemudi.

dsc06168dsc06177img_0435

Oh iya, sewaktu perjalanan pulang ke Reykjavik kami sempat mengunjungi Reynisfjara Beach – Pantai Black Sand yang terkenal itu. Di sekitar pantainya terdapat Warning Sign yaitu jangan terlalu dekat dengan pantai dikarenakan ombaknya yang ganas.

dsc06229dsc06212dsc06220

Sedih rasanya trip ini berakhir. Tapi ini adalah best trip of my life! *meskipun belum diberi kesempatan lihat Aurora.. I love Iceland !! And i’ll be back someday, and hopefully i can see the Magical Aurora Borealis.. =)

Btw, gue punya video mengenai roadtrip kami di Iceland. Check it out ya : When In Iceland

Notes :

  • Tiket PP Amsterdam-Keflavik via WowAir – ± IDR 3,4 juta (kalau jauh-jauh hari bisa dapat IDR 2 juta) + bagasi ± IDR 500rb
  • Mobil by Avis Budget (Automatic 3 nights) – ± IDR 2 juta (check here)
  • Blue Lagoon Ticket – EUR 60 (check here) –> book jauh-jauh hari kalau engga full
  • Selfoss Hostel – ± IDR 400rb (check here)
  • Vik Hostel – ± IDR 500rb (check here)
  • Reykjavik City Hostel – ± IDR 500rb (check here)
  • Bensin / liter – ± ISK 190 (± IDR 22rb)
  • Makan – gue beli di Supermarket, rekomendasi beli di Bonus
  • Total budget gue untuk 4d3n per orang ± IDR 9 juta (low season)

Tips (useful website) :

3 thoughts on “When In Iceland

Leave a comment